WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 13 Maret 2015

MASALAH SAMPAH DAN PERMASALAHANNYA

<a href="http://planetaqidah.blogspot.com/" target="_blank">Planet Aqidah</a>

Laporan Praktikum Biologi Umum II

SAMPAH DAN PERMASALAHANNYA


Oleh :
Kelompok 7
Priskila Uli Arta Lumban Tobing        4143141047
Puspita Sari                                         4142141012
Syariel Diputra Sihole                         4141141072
Siti Novia Ningrum
Yohana Rotua Situmorang                 4141141082
Faridah Irmianah                                 4143141017


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015




Sampah dan Permasalahannya

Tujuan :
·         Mempelajari Tingkat pencemaran melalui sampah organik dan anorganik
·         Menganalisis pengaruh sampah terhadap kebersihan lingkungan
·         Meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat sekitar mengenai pentingnya kebersihan
·         Mengetahui macam-macam sampah
·         Mengetahui komponen-komponen sampah

·         Mengetahu manfaat sampah/daur ulang sampah

Tinjauan Teoritis :
A.Pengertian Sampah
Sampah adalah barang buangan. Sampah adalah materi sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang merupakan konsep buatan manusia. Sampah merupakan masalah bagi orang di seluruh dunia ini karena sampah merupakan suatu barang yang tidak terpakai lagi. Seiring dengan semakin tingginya populasi manusia, maka produksi sampah juga akan semakin tinggi. Hal itu tidak bisa dielakkan.
Sampah sebagai materi sisa jelas sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak memiliki nilai ekonomi, sedangkan kesadaran masyarakat sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya juga masih rendah.Masalah lainnya dari sampah adalah penanganan sampah. Selama ini sampah sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan pemerintah sendiri kekurangan dana, teknologi dan sumberdaya manusia untuk penangangan sampah itu sendiri. Biaya retribusi yang selama ini di bayar oleh masyarakat diakui oleh pemerintah hanya menutupi 10% dari biaya penanganan sampah. Tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA) serta tong-tong sampah selama ini selalu di tolak keberadaannya oleh masyarakat.





B.Jenis-jenis Sampah.
1.Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya sampah dibedakan atas:
1.1 Sampah alam
Sampah adalah sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
1.2Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada  manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).Sampah manusia dapat dikurangi dan Pemukiman : biasanya berupa rumah atau apartemen. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa makanan, kertas, kardus, plastik, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam, barang bekas rumah tangga, limbah berbahaya dan beracun, dan sebagainya Di negara industri, jenis sampah atau yang dianggap sejenis sampah, dikelompokkan berdasarkan sumbernya seperti:
Daerah komersial : yang meliputi pertokoan, rumah makan, pasar, perkantoran, hotel, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain kertas, kardus, plastik, kayu, sisa makanan, kaca, logam, limbah berbahaya dan beracun, dan sebagainya
Institusi : yaitu sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan, dan lan-lain.Jenis sampah yang ditimbulkan sama dengan jenis sampah pada daerah komersial
Konstruksi dan pembongkaran bangunan : meliputi pembuatan konstruksi baru, perbaikan jalan, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain kayu, baja, beton, debu, dan lain – lain
Fasilitas umum : seperti penyapuan jalan, pantai, tempat rekreasi, dan lain -lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain rubbish, sampah taman, ranting, daun, dan sebagainya
Pengolah limbah domestik seperti Instalasi pengolahan air minum, Instalasi pengolahan air buangan, dan insinerator. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain lumpur hasil pengolahan, debu, dan sebagainya
Kawasan Industri: jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa proses produksi, buangan non industri, dan sebagainya
Pertanian : jenis sampah yang dihasilkan antara lain sisa makanan busuk, sisa pertanian.
2..Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya sampah dibedakan oleh:
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup dan dapat diuraikan (degradable) oleh pengurai
  Sampah anorganik adalahSampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton
3.Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Jumlah sampah yang semakin besar memerlukan pengelolaan yang harus dilakukan secara bertanggung jawab.Selama tahapan penanganan sampah banyak kegiatan dan fasilitas yang bila tidak dilakukan / disediakan dengan benar akan menimbulkan dampak yang berpotensi mengganggu lingkungan.
Berikut ini merupakan dampak yang ditimbulkan oleh sampah, antara lain:

3.1 Dampak bagi kesehatan
Wadah sampah merupakan tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan faktor penyakit terutama lalat dan tikus.Hal ini disebabkan dalam wadah sampah tersedia sisa makanan dalam jumlah yang besar. Tempat Penampungan Sementara/Container juga merupakan tempat berkembangnya faktor tersebut karena alasan yang sama. Sudah tentu ini akan menurunkan kualitas kesehatan lingkungan sekitarnya.
3.2 Dampak terhadap Lingkungan
Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air.Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.



3.3 Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
·         Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
·         Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
·         Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
·         Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
§  Sampah yang seragam. Sampah dari kegiatan industri pada umumnya termasuk dalam golongan ini. Sampah dari kantor sering hanya terdiri atas kertas, karton, kertas karbon, dan masih dapat digolongkan dalam golongan sampah yang seragam
§  Sampah yang tidak seragam (campuran), misalnya sampah yang berasal dari pasar atau sampah dari tempat-tempat umum.
B.Pengelolaan Sampah Kumpul – Angkut – Buang
Penyingkiran dan pemusnahan sampah atau limbah padat lainnya ke dalam tanah merupakan cara yang selalu digunakan, karena alternatif pengolahan lain belum dapat menuntaskanpermasalahan yang ada. Cara ini mempunyai banyak resiko, terutama akibat kemungkinan pencemaran air tanah. Di negara majupun cara ini masih tetap digunakan walaupun porsinya tambah lama tambah menurun.
Cara penyingkiran limbah ke dalam tanah yang dikenal sebagai landfilling merupakan cara yang sampai saat ini paling banyak digunakan, karena biayanya relatif murah, pengoperasiannya mudah dan luwes dalam menerima limbah. Namun fasilitas ini berpotensi mendatangkan masalah pada lingkungan, terutama dari lindi (leachate) yang dapat mencemari air tanah serta timbulnya bau dan lalat yang mengganggu, karena biasanya sarana ini tidak disiapkan dan tidak dioperasikan dengan baik.
Dilihat dari komposisi sampah, maka sebagian besar sampah kota di Indonesia adalah tergolong sampah hayati, atau secara umum dikenal sebagai sampah organik. Sampah yang tergolong hayati ini untuk kota-kota besar bisa mencapai 70 % dari total sampah, dan sekitar 28 % adalah sampah non-hayati yang menjadi obyek aktivitas pemulung yang cukup potensial, mulai dari sumber sampah (dari rumah-rumah) sampai ke TPA. Sisanya (sekitar 2%) tergolong B3 yang perlu dikelola tersendiri.
Berdasarkan hal itulah di sekitar tahun 1980-an Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) ITB memperkenalkan konsep Kawasan Industri Sampah (KIS) pada tingkat kawasan dengan sasaran meminimalkan sampah yang akan diangkut ke TPA sebanyak mungkin dengan melibatkan swadaya masyarakat dalam daur-ulang sampah. Konsep ini sempat diuji coba di beberapa kota termasuk di Jakarta. Konsep sejenis sudah dikembangkan di Jakarta yaitu Usaha Daur-ulang dan Produksi Kompos (UDPK) yang dimulai sekitar tahun 1991. Tetapi konsep ini tidak berjalan lancar karena membutuhkan kesiapan semua fihak untuk merubah cara fikir dan cara pandang dalam penanganan sampah, termasuk cara pandang Pengelola Kota setempat. Konsep yang sejenis diperkenalkan oleh BPPT dengan zero-waste nya. Secara teknis keberhasilan cara ini banyak tergantung pada bagaimana memilah dan memisahkan sampah sedini mungkin, yaitu dimulai dari sampah di rumah yang telah dipisah, gerobah sampah yang terdiri dari beberapa kompartemen serta truk sampah yang akan mengangkut sampah sejenis menuju pemerosesan.
Sampah yang dibuang ke lingkungan akan menimbulkan masalah bagi kehidupan dan kesehatan lingkungan, terutama kehidupan manusia. Masalah tersebut dewasa ini menjadi isu yang hangat dan banyak disoroti karena memerlukan penanganan yang serius. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan sampah, di antaranya:
Masalah estetita (keindahan) dan kenyamanan yang merupakan gangguan bagi pandangan mata. Adanya sampah yang berserakan dan kotor, atau adanya tumpukan sampah yang terbengkelai adalah pemandangan yang tidak disukai oleh sebagaian besar masyarakat.
Sampah yang terdiri atas berbagai bahan organik dan anorganik apabila telah terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar, merupakan sarang atau tempat berkumpulnya berbagai binatang yang dapat menjadi vektor penyakit, seperti : lalat, tikus, kecoa, kucing, anjing liar, dan sebagainya. Juga merupakan sumber dari berbagai organisme patogen, sehingga akumulasi sampah merupakan sumber penyakit yang akan membahayakan kesehatan masyarakat, terutama yang bertempat tinggal dekat dengan lokasi pembuangan sampah.
Sampah yang berbentuk debu atau bahan membusuk dapat mencemari udara. Bau yang timbul akibat adanya dekomposisi materi organik dan debu yang beterbangan akan mengganggu saluran pernafasan, serta penyakit lainnya.
Timbulan lindi (leachate) , sebagai efek dekomposisi biologis dari sampah memiliki potensi yang besar dalam mencemari badan air sekelilingnya, terutama air tanah di bawahnya. Pencemaran air tanah oleh lindi merupakan masalah terberat yang mungkin dihadapi dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
Sampah yang kering akan mudah beterbangan dan mudah terbakar. Misalnya tumpukan sampah kertas kering akan mudah terbakar hanya karena puntung rokok yang masih Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran-saluran air buangan dan drainase. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan bahaya banjir akibat terhambatnya pengaliran air buangan dan air hujan.
Beberapa sifat dasar dari sampah, seperti kemampuan termampatkan yang terbatas, keanekaragaman komposisi, waktu untuk terdekomposisi sempurna yang cukup l ama, dan sebagainya, dapat menimbulkan beberapa kesulitan dalam pengelolaannya. Misalnya, diperlukan lahan yang cukup luas dan terletak agak jauh dari pemukiman penduduk, sebagai lokasi pembuangan akhir sampah, volume sampah yang besar merupakan masalah tersendiri dalam pengangkutannya, begitu juga dengan masalah pemisahan komponen-komponen tertentu sebelum proses pengolahan, dan lain-lain.




Alat dan bahan :
1.      Alat tulis
2.      Kertas HVS
3.      Timbangan
4.      Sarung tangan
5.      Sampah

Prosedur Kerja :
1.      Menyiapkan alat tulis
2.      Membuat table data yang akan digunakan untuk mengisi jumlah sampah yang akan didata oleh masing-masing kelompok
3.      Melakukan observasi dengan mengumpulkan sampah dilingkungan yang telah di tentukan oleh dosen
4.      Menghitung jumlah sampah organik maupun anorganik disekitar lingkungan berdasarkan tempat yang telah dibagi oleh Dosen



















Pembahasan :
1.      Tabel Pengamatan
NO
Hari/Tanggal
Lokasi
Pengamatan
Berat sampah organik(10 rumah)
Berat sampah anorganik(10 rumah)
Total Berat
1
Jumat/06-02-15
Jln.Teratai dalam
18,2 Kg
9.2 Kg
27.4 Kg
2
Sabtu/07-02-15
Jln.Teratai dalam
18,8 Kg
8,8 Kg
27.6 Kg
3
Minggu/08-02-15
Jln.Teratai dalam
23,1 Kg
10,6 Kg
33,7 Kg
4
Senin/09-02-15
Jln.Teratai dalam
13,3 Kg
8,8 Kg
22,1 Kg
5
Selasa/10-02-15
Jln.Teratai dalam
20,7 Kg
13,4 Kg
34,1 Kg
6
Rabu/11-02-15
Jln.Teratai dalam
17 Kg
8,7 Kg
25,7 Kg
7
Kamis/12-02-15
Jln.Teratai dalam
18,1 Kg
9,6 Kg
27,7 Kg
8
Jumat/13-02-15
Jln.Teratai dalam
14,1 Kg
11,7 Kg
25,8 Kg
9
Sabtu/14-02-15
Jln.Teratai dalam
13,1 Kg
8,2 Kg
21,3 Kg
10
Minggu/15-02-15
Jln.Teratai dalam
16,5 Kg
9,8 Kg
26,3 Kg

2.tabel persentase(%)  pengamatan
NO
Hari/Tanggal
Lokasi
Pengamatan
Berat sampah organik(%)
Berat sampah anorganik(%)
Total Berat(%)
1
Jumat/06-02-15
Jln.Teratai dalam
66 %
34 %
100 %
2
Sabtu/07-02-15
Jln.Teratai dalam
68 %
32 %
100 %
3
Minggu/08-02-15
Jln.Teratai dalam
68 %
32 %
100 %
4
Senin/09-02-15
Jln.Teratai dalam
60 %
40 %
100 %
5
Selasa/10-02-15
Jln.Teratai dalam
60 %
40 %
100 %
6
Rabu/11-02-15
Jln.Teratai dalam
66 %
34 %
100 %
7
Kamis/12-02-15
Jln.Teratai dalam
65 %
35 %
100 %
8
Jumat/13-02-15
Jln.Teratai dalam
54 %
46 %
100 %
9
Sabtu/14-02-15
Jln.Teratai dalam
61 %
39 %
100 %
10
Minggu/15-02-15
Jln.Teratai dalam
62 %
38 %
100 %




Grafik terhadap sampah organik dan anorganik serta jumlah total
Dari hasil tebel pengamatan dapat di simpulkan bahwa  sampah organik lebih dominan atau mendominasi jika di bandingkan jumlah sampah anorganik.Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka sampah yang di hasilkan setiap harinya di jalan.Teratai dalam kebanyakan adalah sampah organik.Dari tabel juga di dapat bahwa jumlah sampah mengalami posisi naik turun,maksudnya jumlah sampah tidak pernah menurun atau meningkat melainkan mengalami posisi yang berbeda.Hal ini di sebabkan oleh sikap masyarakat yang mengonsumsi barang tidk pernah sama takarannya sehingga di hasilkan pula sampah yang berbeda setiap harinya.Dari hasil pengamatan kami bahwa, sedikit banyaknya sampah yang di hasilkan di pengaruhi oleh tingkat konsumsi barang oleh masyarakat dan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah dan tidak di pengaruhi oleh jenis rumah itu sendiri.
 Perhitungan % tabel ke 2:
Rumus mencari % sampah organik dan sampah anorganik:
a.Rumus mencari % sampah organik (O) dan anorganik(AO)




Contoh 1
Berdasarkan tabel pengamatan pada kolom 1,berapakah % sampah organik dan anorganiknya?apabila diketahui massa sampah organik tanggal 6 februari 2015 adalah 18,2 Kg dan sampah anorganiknya adalah 9,2 Kg.
            Dik:M. Sampah organik = 18,2 kg
                        Sampah anorganik =9,2 Kg
            Dit = % O..........?
Jawab:  Masaa total =massa organik + massa anorganik
 
          

3.Jenis Sampah Berdasarkan Komponen
Polimer atau dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai plastik merupakan material yang saat ini ‘membanjiri’ kehidupan kita. Benda-benda disekitar kita yang dahulunya dibuat dari material alam seperti logam, kayu, serat, mineral-mineral, atau pun batu saat ini telah disubstitusikan oleh material yag terdiri dari ikatan karbon ini
1.  Material Plastik
Plastik yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sebagai polimer banyak dikenal sebagai material sintetik atau bahan kimia yang memiliki karekteristik yang khas. Karakteristik plastik dianggap khas karena selain bisa menjadi substitusi bagi material lain, plastik juga mempunyai karekter tersediri sebagai material alternatif selain material yang sudah ada
.2.  PolimerPolimer
adalah material yang molekul-molekulnya berupa pengulangan atau gabungan ikatan-ikatan kovalen partikelnya yang lebih kecil. Satu molekul terdiri dari kombinasi molekul-molekul monomer. Hal tersebut dapat kita lihat pada salah satu contoh polimer polyethene berikut ini:
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/06/sampah-plastik3.jpg?w=604
Gambar 2.4 Ikatan karbon polimer yang  terbentuk dari rangkaian monomer-monomer
3.  Klasifikasi Polimer
Berdasarkan strukturnya polimer diklasifikasikan menjadi 3 kategori (Ramsden,1995):
§  Plastik, yaitu polimer yang strukturnya permanen
§  Elastomer, yaitu polimer yang strukturnya elastis
§  Fibre, yaitu polimer yang strukturnya berupa serat
4.sampah yang dapat di daur ulang dan  sukar di daur ulang
No
Nama Material
Dapat di daur ulang
Sukar di daur ulang
1
Daun
+

2
Sayuran
+

3
Kertas
+

4
Kaca
+

5
Kaleng

+
6
Plastik
+
+
7
Kain
+

8
Ikan,cangkang telur
+





Kesimpulan

Dari pengamatan yang telah di lakukan di jalan.Teratai Dalam No.116,Lk 27,Kecamatan Medan Deli,Kota madya medan.Berbagai Jenis sampah banyak di temukan dengan berbagai komponen yang berbeda.melalaui identifikasi selama 10 hari kami banyak menemukan sampah,mulai dari sampah organik:kertas,daun,sayuran dll,serta sampah anorganik,cangkang telur :kaca,plastik,kaleng dll.
Serta jumlah sampah yang di hasilkan tiap harinya mempunyai nilai atau hasil yang berbeda hla ini banyak di pengaruhi oleh jumlah anggota keluarga dalam satu rumah dan di pengaruhi besar kecilnya tingkat konsumsi terhadap barang tersebut.setelah di rata-ratakan jumlah sampah organik lebih besar bila di bandingkan dengan jumlah sampah non organik






















Daftar Pustaka

Ramsden E.N. 1995.Materials Science. Oxford: Stanlev Thornes (Publisher) Ltd
Sutidja,Trim.2006.daur ulang sampah.jakarta:Bumi aksara
www. blog.biodiesel-uap.com .Sampah plastic.17 februari 2015
www.Limbah diktat .pengelolaan sampah juju bandung.2 juni 2012.17 februari 2015





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar