KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya,
sehingga makalah yang berjudul tentang “Struktur dan Fungsi Sel” ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah
ini merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa mengenai sel hewan yang
meliputi komponen sel dan hubungan antar sel.
Makalah
ini tidak luput dari kesalahan.Kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
memperbaiki kesalahan yang ada.Kami mengucapkan terima kasih pada Ibu dosen
pembimbing mata kuliah Struktur Hewan yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya selama kami mengikuti mata kuliah tersebut.Sekian dan terima
kasih.
Medan, 15 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar 1
Daftar isi 2
BAB I. Pendahuluan
1.1.Latar Belakang 3
1.2.Tujuan Penulisan Makalah 3
1.3.Manfaat Penulisan Makalah 3
BAB II.Pembahasan
2.1.Pengertian Sel 4
2.2. Struktur Dan Fungsi Sel 6
2.3.Bagian Utama Sel Dan Organel Sel 7
BAB III. Penutup
3.1.Kesimpulan 17
3.2.Saran 17
Daftar Pustaka 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup.Di dalam sel terdapat
protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam
nukleat.Berdasarkan tipe sel dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang
tidak memiliki membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki
membran inti.
Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel,
bahwa sel merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan
pertumbuhan, kestuan hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup.
Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup bagian dari sel
meliputi membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.Membran plasma tersusun dari
lipoprotein, yaitu adanya ikatan antara lemak dan protein.
Nukleus terdapat nukleolus yang berfungsi untuk sintesis ribosom, nukleus
berfungsi untuk mengendalikan aktivitas sel. Sitoplasma mengandung
organel-organel sel,seperti retikulum ,endoplasma,,ribosom,badan
golgi,libosom,mitokondria,mikrotubul,mikrofilamen.
B.
Tujuan Penulisan
Makalah
a. Untuk
mengetahui organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
b. Untuk
mengetahui gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
c. Untuk
mengetahui komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel hewan dan tumbuhan
d. Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
C.
Manfaat
Penulisan Makalah
a. Dapat
memahami organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
b. Dapat
memahami gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
c. Dapat
memahami komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel hewan dan tumbuhan
d. Untuk memahami perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Sel
Struktur sel prokariotik dan
eukariotik Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan
Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus
di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah
mati sehingga di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi. Pada tahun 1839,
seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan
menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya disebut sarcode. Johanes
Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi protoplasma. Max
Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar
fisik kehidupan. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman,
meneliti secara cermat dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804
1881), pakar botani Jerman meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya,
kedua peneliti tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh
tumbuhan terdiri atas sel-sel. Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak
terlepas dari perkembangan ilmu di bidang lainnya.
Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan
penggunakan mikroskop elektron, terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat
berbagai macam organel (organ kecil). Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar
secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat bahan
semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung organel-organel. Semua sel
mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa).
Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi membentuk
protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel
dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel
prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh
membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang
memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari
sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan
Protista. Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat
nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti, dan ribosomDi sebelah luar
dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan
(kompleks gula dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut
dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa
flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk
menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru
terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang
membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang
mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau).
Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil (kurang lebih
sepersepuluhnya) dari sel eukariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan
sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang membatasi sel dengan
lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal) yang
membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus (inti)
dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah
dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran
(tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu
sama lain sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia
secara terpisah. Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami
kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang. Perbedaan sel prokariotik dan
sel eukariotik Keterangan:
- (tidak ada); + (ada) Berdasarkan jumlah
kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik
dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan
jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup
multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif
berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk
melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid). Bagian
sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal
sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa
dinding sel dan isi vakuola. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk
dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik
misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik
misalnya pada bakteri dan ganggang biru.
Gambar 1.1 Sel hewan dan sel tumbuhan
2. Struktur dan Fungsi sel
Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan
eukariotik.
a. Struktur sel prokariotik
Semua sel prokariotik
mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan sitoplasma yang
mengandung ribosom.sel prokariotik tidak memiliki membram inti. karena tidak
mempunyai membram inti maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan
kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain dari sel prokariotik adalah
tidak memiliki sistem endomembram (membram dalam),sepert reticulum
endoplasma dan komplek golgi.selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki
mitokondria dan kloropas, namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu
mesosom dan kromatofor.adapun sel prokariotik meliputi sebagai berikut:
Gambar 1.2 Sel prokariotik
b. Struktur sel eukariotik
Perbedaan pokok antara
sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki membram inti,
sedangkan sel prokariotik tidak.selain itu sel, eukariotik memiliki
sistemendomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram seperti retikulum
endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel eukariotik juga
memiliki sentriol, sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel eukariotik
meliputi sebagai berikut:
Gambar 1.3 Sel Eukariotik
3. Bagian utama sel
dan organel sel
1. Membran
plasma
Membran sel atau
membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein.Membran sel bersifat
semipermeabel.fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di
sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari luar dan
ke dalam sel.
Gambar 1.4 Membran Plasma
2. Nukleus atau inti
sel
Inti sel memiliki membran inti
susunan molekul membran inti sama dengan susunan molekul membran sel,yaitu
berupa lipoprotein.
Gambar 1.5 Nukleus
atau inti sel
Dalam inti sel terdapat:
1.Nukleolus atau (anak inti),befumngsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang di gunakana dalam perakitan ribosom.
2.Nukleoplasma(cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
3.Butiran kromatin yang terdapat pada nukluoplasma.Pada saat sl membelah, butiran kromatin menebal menjadi struktur benang yang di sebut kromosom yang mengandung DNA atau asam deoksiribonukleat yang berfungsi menyampaikan informasi genetic melalui sintesis protein.
3. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak,
mineral, dan enzim-enzim di pergunakan untuk mencerna makanan secara
ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel. metabolisme terdiri
dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
Gambar 1.6 Sitoplasma
Sitoplasma mengandung organel-organel sel berikut ini :
A. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti
anyaman benang atau jala, karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma
( endoplasma ),maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE ).RE
merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran
pipih didalam sitoplasma.Fungsi dari RE diantaranya sebagai alat transportasi zat-zat
yang diperlukan inti sel dari luar inti sel.
Berdasarkan ada tidak nya ribosom RE dibgai dua tipe yaitu :
a. RE
kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini ditempeli ribosom sehingga
tampak berbintil-bintil. RE kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan
ribosom.Protein yang dihasilkan masuk kedalam rongga RE.fungsi REK adalah
mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan
sitoplasma.
b. RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak
ditempeli ribosom sehingga tampak halus. Sel-sel kelenjar mengandung lebih
banyak RE dibandingkan sel-sel bukan kelenjar
Gambar 1.7 Retikulum Endoplasma
B.Badan golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong
(vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Organel ini terdapat hamper disemua
sel eukariotik. Badan golgi di bangun oleh membran yang berbentuk sisterna,
tubulus dan vesikula. Sisterna membentuk pembuluh halus (tubulus).Dari tubulus
dilepaskan kantong kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti
enzim-enzim atau pembentuk dinding sel.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
- Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg
ada didalamnya
- Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan
secret yg bersifat lengket
- Kadang kadang untuk transport lemak
- Pembentukan lisosom
- Membuat enzim pencerSnaan yg belum aktif
- Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel
pada tumbuhan
Gambar 1.8 Badan Golgi
C.Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20
mikron tersusun oleh RNA ribosom dan protein.Ribosom terdapat bebas di
sitoplasma atau melekat pada REK.Tiap
ribosom terdiri dari 2 subunit yang berbeda ukuran yang saling
berhubungan dalam suatu ikatan yang di stabilkan oleh ion magnesium.
Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.
Gambar 1.9 Ribosom
D.
Lisosom
Lisosom merupakan kantong yang
di kelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makro molekul.
Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh protein.Lisosom berisi berbagai
jenis enzim yang dapat memecahkan polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat
dan protein.Lisosom berfungsi
sebagai tempat pembuatan enzim-enzim pencernaan.
Gambar 1.10 Lisosom
E. Mitokondria
Mitokondria
merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi . Secara
umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang .
Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah
. Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10
mikrometer.Mitokondria mempunyai 2 lapisan membran yaitu membran dalam dan
membran luar.Membran luar memiliki prmukaan halus dan membran dalam
berlekuk-lekuk (krista). Pada terdapat enzim untuk fosfolirasi oksidatif dan
sistem transpor elektron.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi 2 ruang yaitu:
·
Ruang intermembran
Merupakan ruangan
diantara diantara membran luar dan membran dalam. Membran luar dapat di lalui
semua molekul kecil, tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar .
·
Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh
membran dalam.
Gambar 1.11 mitokondria
E.
Peroksisom.
Struktur ini mirip dengan lisosom, mengandung
enzim-enzim seperti katalase. Enzim ini
bekerja mengkatalisis prombakan peroksida yang bersifat racun menjadi molekul
netral H2O dan O2..
G. Sentriol
Sentriol merupakan
organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.Pada fase tertentu
dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela.Sentriol hanya
dijumpai pada sel hewan , sedangkan pada sel tumbuhan tidak.
Gambar 1.13 sentriol
H. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk
tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5 mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung
tabung kecil itu tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin.Mikrotubulus Berfungsi
sebagai:
a. Mengendalikan gerakan kromosom dari daerah
equator ke kutub masing-masing pada anaphase
b. Penyusun
sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam pergerakan sel.
I. Mikrofilamen.
Mikrofilamen adalah
organel yang berbentuk benang-benang halus ,tipis yang memanjang.Mikrofilamen
tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan miosin.Mikrofilamen banyak
terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk rangka dalam pada sel.Diameter
mikrofilamen hanya 5 nm.Mikrofilamen berfungsi sebagai
a.Sebagai sitoskleton dalam sel
b.Berperan dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam
pembentukan Pseudopoda, gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
c. Membentuk alat gerak seperti silia dan flagella
Gambar 1.14 mikrotubulus dan mikrofilamen
J. Dinding Sel
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimerkarbohidrat(pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun
Kloroplas (bahasa Inggris: Chloroplast) adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesistumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe prokariotik.
L. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel
yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa
Inggris)yang berupa rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas). Cairan ini
adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam
organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid. Vakuola
ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali
pada hewan uniseluler tingkat rendah.Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.
Fungsi Vakuola: 1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa 2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah) 3. Tempat penyimpanan minyak atsirik (golongan minyak yang memberikan bau khas seperti minyak kayu putih) 4. Mengatur tirgiditas sel (tekanan osmotik sel) 5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.
No
|
Bagian sel
|
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
|
1
|
Dinding sel
|
+
|
_
|
2
|
Membran plasma
|
+
|
+
|
3
|
Organel sel
a.Nukleus
b.RE
c.Ribosom
d.Badan mikro
-peroksisom
-glioksisom
e.Badan golgi
f.Mitokondria
g.Lisosom
h.Sentriol
i.plastida
|
+
+ + + + + +
_
_ + |
+
+ + +
_
+ + + + _ |
4
|
vakuola
|
+
|
_
|
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di
dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi.Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan
hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh
masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan
sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam
organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang
lain menghasilkan suatu koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi,
osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan maupun organ.sistem
komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem
endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin
mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara
fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin
sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
B.Saran
Struktur
dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita
dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara
organel-organel tersebut di dalam sel .
• Bagi kita dan generasi akan datang
sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk
hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
• Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini
bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons
[ 13 Oktober 2010 ]
Y.D,Andriana.2013.struktur
hewan.Medan:FMIPA UNIMED
Yunus, A.
2009.Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/. [
13 Oktober 2010]
maksih kaka makalah nya .. makalah menghafal mudah bilogi nya sangat membantu saya ngerjain tugas kuliah
BalasHapustitit
Hapusmakasih makalah nya berguna banget
BalasHapus